Sebuah Review Film: The End of The F***ing World, Liar, Gila, MENAKJUBKAN

Sumber: www.imdb.com
s

GILA. GILA. GILA. Film SUPER GILA yang bikin saya nggak berhenti berdecak kagum!

Diperankan oleh dua tokoh utama yang feel-nya dapat banget! Jessica Barden sebagai Alyssa dan Alex Lawther sebagai James, keduanya patut diacungi 4 jempol, bahkan kalau punya jempol lebih, pasti akan langsung saya berikan tanpa pikir panjang! James adalah cowok yang merasa bahwa dirinya adalah seorang psikopat, sedangkan Alyssa, kehidupan yang membosankan baginya membuatnya jadi seorang rebel. Dua keperibadian yang sangat menarik dan unik, kemudian saling menjalin hubungan. Bisa dibayangkan bagaimana serunya? Membenci kehidupannya, akhirnya mereka memutuskan untuk kabur.

Remaja tanggung yang berusaha mencari jati diri dalam kebingungan yang haqiqi (APAANSI) terasa banget di dalam film ini. Di dalam perjalanannya, Alyssa dan James kemudian melakukan hal-hal gila lainnya, sampai akhirnya mereka membunuh seseorang *SPOILER ALERT*. Kejadian tersebut membuat mereka semakin gila. Film pembunuhan yang dikemas dengan cara yang kelewat menarik, jauh dari kata menyeramkan, bahkan ketika saya menontonnya, saya nggak merasa pembunuhan itu adalah sesuatu yang salah. Well done Netflix, kembali berhasil menggarap sesuatu yang menakjubkan secara visual.

Satu hal yang sangat terasa ketika pertama kali saya memutar film ini, accent british yang begitu kental dan langsung membuat saya jatuh hati. Adegan awal ketika memunculkan narasi tentang James, bagi saya sudah langsung dapat menarik perhatian dan membuat saya berdecak kagum. Gila. Gila betul pembuat cerita ini. Adegan yang kebanyakan awkward, digambarkan dengan sempurna. Nggak main-main, film ini juga membahas beberapa isu yang secara eksplisit mampu membuat saya berpikir, seperti homoseksual, pedofilia, dan lainnya.

Sumber: www.indiewire.com

Kisah cinta yang dihadirkan benar-benar beda dari kisah cinta klasik lainnya. Out of the box. Menggambarkan juga bahwa semua orang berhak jatuh cinta, siapa pun dia, sejahat apa pun dia. Film serial ini hanya 20 menit satu episodenya, dengan 7 episode. Saya bisa menonton semuanya dalam waktu satu hari. Bukan hanya karena durasinya yang singkat, tapi juga karena idenya yang menurut saya benar-benar patut diacungi jempol. Meski banyak adegan seksual yang menurut saya, masih batas wajar ditampilkan oleh serial barat. Walaupun adegan-adegan itu di lewatkan, tetap nggak mengurangi esensi film ini, kok.

Untuk idenya yang benar-benar fresh dan gila, menurut saya patut diberikan nilai 9 dari 10. Hampir sempurna, memang, buat saya nilai ini pantas diberikan untuk film segila ini. Entah sudah berapa kali saya mengatakan ‘gila’, tapi sungguh, hanya satu kata ini yang pantas menggambarkan film ini! Saya sangat menunggu untuk season keduanya keluar dengan kejutan-kejutan yang membuat saya deg-degan!


N

Comments