Film yang rilis pada April 2018
ini bisa dimasukkan dalam list film yang ingin dan bisa Anda tonton dengan
anak-anak. Karakternya yang lucu, imut dan riang rasanya membuat film ini
menyenangkan untuk ditonton. Kisahnya yang sarat makna menjadikan film ini
bukan sekedar hiburan tetapi juga sarana belajar, terutama bagi anak-anak.
Berkisah tentang seekor anak
burung Prover yang tertinggal kawanannya ketika akan pergi ke Selatan pada saat
menjelang musim dingin, film ini dibintangi oleh karakter utama bernama Ploey.
Ploey merupakan anak dari pimpinan kawanan Prover yang datang pada musim panas
(atau semi ya?) dan pergi pada saat menjelang musim dingin. Di kawanan
tersebut, Ploey memiliki seorang teman dan crush
bernama Ploveria. Cita-cita Ploey menjadi penerbang tercepat sedangkan Ploveria
sebagai pemimpin kawanan.
Kisahnya secara keseluruhan,
sangat menyenangkan untuk disimak. Penggambaran karakter tiap tokohnya kuat,
sehingga mudah membedakan tiap tokoh. Protagonis dan antagonisnya ada, dan
berkisah mengenai perjuangan Ploey dengan dihadang beragam rintangan. Ploey
yang pantang menyerah, Ploveria yang optimis, Giron yang sok dingin tapi
sebenarnya penolong, ataupun si elang yang antagonis, semuanya menjadikan kisah
ini kaya karakter dan makna yang mudah dicerna. Penonton usia
muda dan kanak-kanak akan menyukai film ini.
Yang saya sayangkan di film ini
hanyalah adanya kisah cinta yang saya rasa dipaksakan. Ploey dan Ploveria masih
anak-anak, baru lahir tahun sebelumnya dan kini mereka sudah seperti pasangan
yang saling jatuh cinta. Apakah memang burung secepat itu menjadi dewasa dan
dapat jatuh cinta, saya pun kurang tau. Tapi untuk kategori film anak-anak,
rasanya kisah roman antara Ploey dan Ploveria tidak perlu ada, atau cukup
digambarkan sebagai persahabatan dan pertemanan yang akrab saja.
Dari saya, 7 dari 10 untuk film
ini. Selamat menyaksikan! (H)
Comments
Post a Comment