Bercerita tentang seorang lelaki berusia 27 tahun yang mengikuti
sebuah program bernama ReLIFE. Ia mendapat kesempatan untuk menjadi lebih muda
10 tahun dengan tujuan untuk mengubah masa depan (masa sekarangnya) yang sedang
kesulitan. Program ReLIFE ini berlangsung selama setahun.
Film ini diangkat berdasarkan manga dan anime dengan judul
yang sama. Bergenre drama dan mengangkat fiksi sains berupa kemampuan untuk
menjadi lebih muda.
Diperankan oleh Taishi Nakagawa, karakter Arata Kaizaki
muncul dalam versi usia 27 dan 17 tahun. Dua-duanya cocok, selain karena detail
karakter dan make up, pembawaan Arata dalam tingkahnya juga terlihat mirip tapi
agak kagok. Chizuru Hishiro, yang diperankan oleh Yuna Taira digambarkan
sebagai orang yang agak canggung ketika bergaul dan tidak bisa tersenyum.
Chizuru yang tidak bisa tersenyum, benar-benar berhasil dibawakan apalagi Yuna
mampu membuat cengiran horor ala orang ga bisa senyum dan menyebutnya sebagai
senyuman. Tiga karakter lainnya adalah teman baru di SMA Arata, Kazuomi Oga
(Mahiro Takasugi), Rena Kariu (Elaiza Ikeda), An Onoya (Sae Okazaki). Tidak
ketinggalan pula Ryo Yoake (Yudai Chiba) yang berperan sebagai agen dan
peneliti yang menawari Arata pil yang mebuatnya terlihat lebih muda.
Arata menjadi lebih muda karena ditawari dan berminat untuk
mengikuti program ReLIFE. Ia mendapatkan banyak pengalaman baik itu menyedihkan
maupun menyenangkan. Selama program, ia menjalin persahabatan ala anak SMA dengan
Kazuomi Oga, Rena Kariu, An Onoya dan Chizuru Hishiro.
Ada beberapa kejadian yang menunjukkan bahwa Arata lebih tua
dari teman-temannya dan dia masih belum terbiasa kembali lebih muda 10 tahun
dari sebenarnya. Misalnya dengan adanya MD Player milik Arata, yang tren di
masa Arata muda sedangkan sekarang sudah tidak populer. Atau pada hari pertama
sekolah, Arata ketahuan membawa rokok bahkan keceplosan mengatakan bahwa ia
biasa merokok. Pun juga ketika ia mengetahui bahwa usia gurunya di sekolah
lebih muda dari usia aslinya, ia keceplosan.
Masa SMA tentu tidak akan lepas dengan yang disebut dengan
cinta monyet. Begitupun Arata yang menemukan cintanya di SMA. Di sisi lain
Arata ingin berpacaran dengan perempuan yang ia sukai, namun ia merasa bersalah
bahwa ia adalah peserta program dan bukan anak SMA sesungguhnya. Ketahuan di
menjelang akhir cerita, perempuan yang Arata sukai juga menyukai Arata. Namun mereka
sama-sama merasa bahwa itu kesempatan akhir mereka bertemu di SMA, jadilah
mereka tidak berpacaran.
Akting semua pemainnya menarik. Terutama Chizuru dan Arata. Tapi
tetap tidak ketinggalan kisah cinta malu-malu antara Oga dan Kariu beserta
karakternya juga masih menarik.
Dalam film ini masih
terasa nuansa Jepangnya, bukan hanya dari bahasanya tetapi juga dari
penggambaran ekspresi dan akting para aktornya. Sempurna dalam menggambarkan
perjalanan setahun ReLIFE Arata, musim seminya indah, pun perayaan tanggal-tanggal
penting di Jepang juga digambarkan dalam film ini.
Akhir ceritanya terbuka, tidak benar-benar happy ending seperti yang disukai oleh
kebanyakan orang. Saya sarankan, jika Anda penyuka akhir bahagia lebih baik
Anda juga menonton anime-nya, agar hasrat Anda mengenai akhir bahagia
terpenuhi. Karena sayapun melakukan hal itu, hehe.
Cerita yang segar, pemeran yang apik dan karakter yang kuat
dari tiap tokohnya, membuat saya jatuh cinta dengan film ini. 8 dari 10 untuk
ReLIFE! (H)
WEW KEREEEEN KAKA~~~~~~
ReplyDeleteTRIMAKASII YAAAAAA REVIEWNYA