Sumber: penguinrandomhouse.com |
R.
J. Palacio berhasil membuat sosok Auggie yang terasa nyata dan berhasil menarik
simpati pembaca. Satu quote dalam buku ini yang berhasil membuat saya tersenyum dan mengangguk setuju. "When given the choice between being right or kind, choose kind." So on point!
August
Pullman, seorang anak laki-laki yang ingin dianggap “biasa” oleh orang-orang di
sekitarnya. Namun, hal itu hampir mustahil terjadi, karena “kelainan” pada
wajah Auggie. Ia lahir dengan sebuah kelainan genetis yang membuatnya harus
mengalami begitu banyak operasi. Bekas luka di sekujur wajahnya dan “kelainan-kelainan”
lainnya, membuat hampir semua orang menganggapnya aneh dan berusaha
menjauhinya. Kehadiran Via, kakak perempuannya, dan kedua orangtuanya membuat
Auggie mampu bertahan. Selalu home
schooling sebelumnya, pada akhirnya kedua orangtua Auggie memutuskan untuk
menyekolahkan putra mereka di sekolah biasa. Sejak saat itu, hidup Auggie mulai
mengalami sedikit banyak perubahan. Mulai dari permasalahannya dengan Jack,
Summer, dan Julian. Juga hadirnya Justin sebagai kekasih dari kakaknya, Via. Dan
hancurnya hubungan persahabatan Via dan Miranda, sahabatnya yang selalu dekat
dengan Auggie. Semua permasalahan itu dikemas secara menarik untuk dipahami
anak-anak.
Sumber: pinterest.com |
Cerita
yang sederhana, menurut saya. Namun, sarat akan makna. Kesalahan-kesalahan yang
sering kali nggak kita sadari saat tanpa sengaja berpapasan dengan sosok “Auggie”.
Buku ini mengajarkan bagaimana kita harus menghargai orang lain, bagaimanapun
rupa dan sifatnya. Buku ini membuat saya, personally,
sadar bahwa mungkin beberapa kali, saya pernah juga ikut menyakiti orang-orang
seperti “Auggie” dengan prilaku, tingkah, dan bahkan yang terkecil, tatapan.
Kurangnya
buku ini, menurut saya, adalah penggambaran sudut pandang dari begitu banyak
orang membuat jalan cerita buku ini terasa hampir—sekali lagi hampir, hambar.
Nggak terasa feel-nya. Tapi, mungkin
penulis ingin menyampaikan dari benak Auggie dan orang-orang di sekitarnya. Mungkin
juga, jika nggak dibuat dari beberapa sudut pandang, kita nggak akan pernah tau
apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh Via, Jack, Justin, Miranda. Ide yang
sebenarnya baik, namun masih kurang pas penempatannya.
Gaya
Bahasa, penceritaan, dan kosa kata yang digunakan—pada buku berbahasa
Inggrisnya, karena saya nggak baca versi terjemahan bahasa Indonesianya—menurut
saya sangat mudah dipahami anak-anak. Mengingat sasaran utama dari buku ini
adalah anak-anak.
Ceritanya
terasa ringan dan bisa dibaca sekali duduk. Menarik, menurut saya. Adanya tokoh
Via yang digambarkan harus kuat sebagai anak pertama dalam keluarga, jelas
terlihat dari buku ini. Juga tentang pentingnya peran orangtua dan lingkungan
dalam perkembangan hidup anak.
Jalan
ceritanya mudah ditebak, kalau yang membacanya remaja atau dewasa, mungkin
nggak untuk anak-anak. Ending yang
bahagia dan terlalu muluk. Tapi, sekali lagi, buku ini ditargetkan untuk
anak-anak, ending dan jalan cerita
yang complicated tentu akan
membingungkan mereka. So, yea. Untuk
ukuran buku anak-anak, saya berani berikan 8 dari 10!
N
Comments
Post a Comment