Review Film: Paddington (2014) Film Keluarga yang Sayang untuk Dilewatkan

Sumber: imdb.com


Paddington yang suaranya diisi oleh Ben Whishaw, diceritakan adalah seekor beruang dari pedalaman Peru yang hidup bersama paman bibinya yang sudah tua, Aunt Lucy yang diisi oleh Imelda Staunton dan Uncle Pastuzo yang suaranya diisi oleh Michael Gambon. Diceritakan bahwa paman dan bibinya itu sempat bertemu dengan penjelajah bernama Montgomery Clyde. Penjelajah itulah yang mengajari mereka berbicara, membuat selain marmalade, dan mengajak Lucy dan Pastuzo untuk datang ke London. Kota yang menurutnya indah dan akan menerima mereka dengan baik. Namun, mereka nggak kunjung mendapatkan kesempatan untuk datang ke sana. Sampai suatu saat terjadi gempa besar yang merenggut nyawa  Pastuzo. Lucy lantas mengirim Paddington ke London dengan harapan di London nanti, Paddington akan bertemu dengan keluarga yang akan merawatnya dengan baik, karena Lucy sudah tua dan harus masuk ke panti jompo.

Sayangnya, London telah berubah. Nggak ada yang menginginkan Paddington di keluarganya, hingga akhirnya dia bertemu dengan keluarga Brown. Kemudian perjalanan Paddington di London dimulai. Dengan bantuan keluarga Brown, dia ingin mencari Montgomery Clyde, yang diharap akan dapat menerimanya dengan baik. Sepanjang perjalanannya tersebut, terjadi beberapa permasalahan-permasalahan di dalam keluarga Brown. Mary Brown yang diperanakan oleh Sally Hawkins adalah seorang petualang, suaminya sendiri Hugh Bonneville, mengalami permasalahan dalam pekerjaanya, Judy, yang selalu merasa keluarganya memalukan dan sedang dekat dengan seorang lelaki, dan Jonathan yang menyukai tantangan, namun selalu dilarang oleh ayahnya yang overprotective.

Sumber: screenandgone.com/

Jalan cerita Paddington sendiri menurut saya mudah ditebak, well remember film ini bergenre keluarga, yang jelas bisa dinikmati oleh anak-anak juga. Jadi, untuk ukuran film keluarga, jalan cerita sangat pas untuk disaksikan. Meski nggak menyuguhkan sesuatu yang baru, karena film bernuansa liburan seperti Paddington sebenarnya mudah kita temui. Yang membuatnya spesial adalah visual dari Paddington sendiri. Beruang menggemaskan yang berhasil membuat semua orang jatuh hati padanya. Lalu, suasana Inggris terasa begitu kental dalam film ini, termasuk aksen British yang bagi saya sangat menyenangkan untuk disaksikan, sebab saya sangat senang mendengar aksen british dan semua hal tentang London. Latar tempat dan visual yang ditampilkan begitu tepat dan terasa sangat dekat dan berhasil memanjakan mata.

Tambahan lagi, beberapa adegan di dalam Paddington berhasil memancing tawa. Pemainnya juga terlihat berhasil masuk ke dalam karakter mereka masing-masing. Suasana kekeluargaan yang ditampilkan juga terasa sangat hangat dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Sehingga tampak sangat nyata. Yang pasti film ini berhak mendapatkan 8 dari 10. Dan wajib ditonton oleh semua keluarga!


N

Comments