Review Film Korea: My Brilliant Life (2014), Belajar Menghargai Hidup dari Kisah Pengidap Progeria


Alur ceritanya sederhana, tetapi sedih, sendu dan segar dalam saat yang bersamaan. Film ini menceritakan sepasang orangtua yang memiliki anak penderita Progeria.

sumber: Asianwiki.com


Dae-Su dan Mi-Ra yang diperankan oleh Gang Dong-Won dan Song He-Kyo, memiliki anak ketika masih berusia 17 tahun. Mereka putus sekolah dan membesarkan anak mereka. Anak ini diberi nama A-Reum yang diperankan oleh Jo Sung-Mok, diketahui belakangan ia menderita sindrom Progeria, yakni kelainan genetik yang mengakibatkan A-Reum menua di usia yang muda.

A-Reum diprediksi dapat hidup hingga 17 tahun dan sepanjang hidupnya menderita beragam penyakit sehingga diharuskan mengonsumsi beragam obat. Ia tidak sekolah dan mengisi waktunya dengan membaca serta menulis. Ia masih berusia 16 tahun, namun secara fisik ia setara dengan orang yang berusia 80 tahun.

Kisahnya sederhana, menceritakan perjalanan keluarga kecil Dae-Su, Mi-Ra dan A-Reum. Ketiganya hidup bahagia meski tidak berlimpahan harta. Dae-Su bekerja sebagai supir taksi, Mi-Ra bekerja di laundry sedangkan A-Reum harus meminum banyak obat karena penyakit-penyakitnya. Meski begitu, A-Reum tidak putus asa terutama ketika melihat usaha dan kasih sayang kedua orangtuanya. Ia juga bukannya menyerah dan tidak melakukan apapun karena penyakitnya, ia masih membaca dan menulis banyak cerita karena cita-citanya menjadi seorang penulis.

Jangan menyerah dengan hidup meski seberat apapun itu, rasanya adalah inti dari film yang selalu disampaikan di tiap adegannya. A-Reum yang merasa malu karena terlihat tua ketika berjalan di samping ibunya, selalu disemangati dengan "Bahkan ibu menjadi ibu ketika masih berusia 17 tahun." Jalani hidup dengan semaksimalnya dan jangan malu dalam menjalaninya, itu poin yang saya dapatkan dari film ini.

Saya sangat suka film ini karena ceritanya menyentuh. Akting para pemerannya juga maksimal dan apik, sehingga saya dapat menikmati film ini. Ceritanya adalah ruh dari film ini, dan itu sudah sempurna. Dari segi pengambilan gambar, tone warna ataupun kostum dan make up para pemainnya tidak ada yang bermasalah dan tidak ada yang mengganggu saya.

Akhir ceritanya menyayat hati, dan saya menangis berkali-kali ketika menonton film ini. Bagi yang menyukai film keluarga yang sedih, saya sarankan untuk menontonnya. Dari saya, 7.5 dari 10 untuk My Brilliant Life! (H)

Comments