Sumber: asianwiki.com |
Drama Korea Age of Youth season 1 berhasil
mencuri perhatian penontonnya. Buktinya, Age of Youth season 2 resmi dirilis hanya
berjarak setahun dari season pertamanya.
Jalan
ceritanya masih sama dengan Age of Youth season1. Masih bercerita tentang lima
orang mahasiswi yang tinggal di Belle Epoque dengan masalahnya masing-masing. Masih
terasa dekat dengan kehidupan mahasiswi rantau. Suka dukanya. Semuanya tetap
terasa nyata.
Satu
hal yang sangat mengecewakan bagi saya, dan mungkin juga penonton lainnya
adalah pergantian pemain Eun-jae yang sebelumnya diperankan oleh Park Hye-soo,
kini digantikan oleh Ji-woo. Padahal menurut saya, Park Hye-soo berhasil
membawakan sosok Eun-jae dengan sempurna. Feel-nya
sangat terasa. Nggak cukup sampai di situ aja, peran Kang Yi-na dimunculkan
hanya sebagai figuran aja. Pada episode pertama dan terakhir. Ia diceritakan
pindah dari Belle Epoue. Seorang perempuan berpenampilan tomboy bernama Jo-Eun,
yang dimainkan oleh Choi A-Ra, dihadirkan sebagai pengisi kekosongan peran Kang
Yi-na.
Sumber: my.niusnews.com |
Tentu
drama Korea ini nggak berhasil memberikan feel
yang sama dengan season sebelumnya, pikir saya. Tapi, ternyata dugaan saya
salah. Kehadiran Jo-eun justru membawa kesan baru yang fresh dan menyenangkan untuk disaksikan. Jang-hoon yang digambarkan sebagai keponakan dari nenek penjaga dan *SPOILER ALERT* yang akhirnya jatuh hati pada Jo-eun mampu mengatasi kekecewaan penonton karena minimnya adegan romansa dari Jin-myung dan si koki Jae-wan yang pada season sebelumnya menjadi poin utama dari drama korea tersebut. Ditambah lagi, Ji-woo juga ternyata
berhasil membawakan karakter Eun-jae dengan caranya sendiri yang cukup sukses.
Berikutnya,
kehadiran Jo-Eun menurut saya terlalu dipaksakan. *SPOILER ALERT*. Karena
menemukan sebuah buku dengan surat penuh kebencian di toko buku bekas yang
tiba-tiba jatuh. Nggak logis. Kenapa pula ia rela mencari pemilik surat itu? Alasannya
kurang kuat, meski diceritakan hal tersebut berhubungan dengan kebenciannya
pada ayahnya, namun tetap saja, menurut saya, seharusnya pembuat drama Korea
ini mengeksplor ide lain yang lebih masuk di akal.
Sumber: pinterest.com |
Baiknya,
lagi-lagi, drama Korea ini berhasil menggelitik perut saya. Bahkan pada episode
pertama dari season 2 ini, sudah mampu membuat saya terpingkal-pingkal. Apalagi
karakter Ji-won lebih terlihat ekspresif dan lebih dibahas pada season 2 ini.
Hubungan benci-tapi-cinta Ji-won dan Sung-min digambarkan sempurna dan sangat
menarik.
Tetap
ada beberapa bagian yang menggantung. Hubungan antara Jo-eun dan sahabatnya,
Ye-ji yang berakhir begitu aja. Entah kenapa rasanya kurang pas dan terkesan
menggantung. Di balik semua kekurangannya, drama Age of Youth tetap menjadi
salah satu drama Korea yang menurut saya wajib ditonton oleh semua mahasiswa!
Keberhasilan
Age of Youth season 2 saya harap mampu membuatnya menambah season berikutnya. Salah
satu alasannya adalah karena hubungan “menggantung” antara Ji-won dan Sung-min yang
berhasil membuat penonton penasaran dan nggak sabar menunggu season 3-nya! 8 dari
10 untuk Age of Youth season 2!
N
Comments
Post a Comment