Sumber: imdb.com
Pernah mendengar judul film ini?
Mungkin tidak banyak orang Indonesia yang menonton film ini, atau mungkin orang
seusia saya saja yang jarang menontonnya. Setiap saya tanya orang-orang
mengenai film ini, kebanyakan menjawab tidak tahu (well, saya bertanya kepada orang-orang sekitar saya bukan representasi orang Indonesia secara keseluruhan). Tapi jika mencari review-nya
di internet, ternyata film ini banyak ditonton, diminati, dikritisi dan diulas.
Modus Anomali dirilis pada tahun
2012, disutradai oleh sutradara kawakan, Joko Anwar. Dibintangi sejumlah
aktor aktris seperti Rio Dewanto, Hannah Al Rasyid, Izzati Amara, Aridh
Tritama, Surya Saputra, Marsha Timothy, dan Sadha Triyudha. Di kancah
internasional, Modus Anomali dikenal dengan judul lain, Ritual. Latar film ini
diambil di sebuah hutan dengan latar belakang cerita liburan keluarga.
Sumber: movieden.net
Rio Dewanto yang berperan sebagai
John Evans membuka film ini dengan adegan membuka dompet dan menatap sebuah
foto keluarga. Menurut saya, menit-menit awal film ini agak membingungkan
karena Evans sibuk kesana kemari dengan kebingungan mencari keluarganya saja. Dalam
proses pencarian tersebut, ia menemukan jam tangan alarm yang diletakkan oleh
sosok misterius di tempat-tempat yang Evans tuju. Dari tempat yang satu ke
tempat yang lain, Evans dituntun oleh petunjuk yang disediakan. Seperti yang
diceritakan oleh sinopsis Modus Anomali yang tersebar di internet, Evans berpacu dengan waktu yang
ditandai dengan adanya jam tangan alarm untuk menyelamatkan keluarganya.
Plot twist yang tidak mudah
diprediksi dan karakter tokoh yang kuat membuat saya sangat terkesan dengan
film ini. Lebih lagi, inilah film thriller Indonesia pertama yang saya tonton.
Ada kejutan-kejutan di setiap sudut adegan filmnya. Dengan genrenya yang
Thriller Psikologi, tentu saja butuh permainan edit-per-editan yang
cakap. Beruntungnya, film ini sangat rapi per adegannya, sangat menegangkan dan
membingungkan untuk penonton awam seperti saya. Adegan dengan benda tajamnya terlihat nyata, bukan tempelan yang kerap kita lihat di adegan duduk di elang terbang.
Tidak hanya adegan khas film
thriller saja yang menjadi poin film ini, tetapi juga permainan yang bermain
psikologis penonton juga menjadi daya tariknya. Ketika penonton berasumsi
mengenai alurnya, begini begitu, ternyata tidak seperti asumsi mereka. Penonton berasumsi lagi, dan asumsi itu kembali meleset. Yang saya pahami, kunci
menonton film ini adalah: tonton sampai habis! Dengan menonton sampai habis,
Anda akan memahami cerita yang ingin disajikan oleh Joko Anwar dengan sempurna.
Lebih lengkap lagi, jika Anda dan teman-teman kembali mengulas, mengkaji dan
memecahkan teka-teki Modus Anomali setelah selesai menonton film ini.
Untuk orang yang tidak sabaran,
mungkin akan gregetan ketika awal
menonton film ini. Seperti saya. Hanya ada John Evans yang panik, bingung,
resah, gelisah mencari keluarganya kesana kemari di hutan yang menjadi wisata
berlibur mereka. Ceritanya terasa seperti tidak bergerak maju, hingga pada
adegan Evans menemukan video seorang perempuan yang tengah hamil besar diiris
perutnya dengan pisau oleh seorang sosok misterius. Spoiler film tidak akan
saya lanjutkan, karena memang harus ditonton sendiri.
Menurut saya, film ini sangat
cocok dan harus ditonton oleh penikmat dan pecinta film terutama film thriller.
Saya sudah merekomendasikannya ke sejumlah teman dan semoga mereka juga
merasakan perasaan tegang nan menyenangkan yang saya rasakan. Saya sangat
senang sudah menonton film ini, dan oleh sebab itu saya beri 8.5 dari 10! (H)
Comments
Post a Comment