Dari judulnya saja, sudah bisa
ditebak bahwa drama ini termasuk dalam genre roman. Tapi bukan romansa dengan
plot yang datar saja, tetapi drama ini berhasil menyuguhkan kisah cinta yang
melankolis dan dibumbui oleh cerita thriller.
Come and Hug Me merupakan sebuah
drama roman, melodrama dan thriller dari negeri Ginseng, Korea Selatan. Di
negaranya, drama ini memperoleh rating yang bagus. Di internet pun banyak
bertebaran review dan ulasan mengenai kenapa harus menonton drama ini. Drama
ini sudah tamat pada pertengahan Juli 2018 lalu dengan 32 episode yang per
episodenya berdurasi selama 30 menit.
Pusat cerita di drama ini adalah
Yoon Namoo dan Gil Nakwon yang diperankan oleh Jang Kiyong dan Jin Kijoo.
Selain mereka, ada sejumlah aktor yang wajahnya tak asing lagi bagi pecinta
drama korea seperti Heo Joonho, Seo Jungyeon, Kim Kyungnam, Yoon Jonghoon dan
lainnya. Meski tidak dibintangutamai oleh aktor-aktris yang kerap berakting
sebagai tokoh utama, drama ini tetap menarik untuk ditonton.
Drama ini menceritakan kisah
cinta antara Namoo dan Nakwon yang dihalangi oleh sebuah kenyataan pahit. Namoo
adalah anak dari pembunuh orangtua Nakwon, dan peristiwa pembunuhan itulah yang
menjadi ide cerita terbesar drama ini. Yoon Heejae yang diperankan oleh Heo
Joonho, merupakan seorang pembunuh berantai yang menggunakan palu untuk
membunuh korbannya. Sebelum ditangkap, Heejae sudah membunuh banyak orang
termasuk orang tua Nakwon.
Berpisah selama 12 tahun, Namoo
dan Nakwon tidak saling melupakan satu sama lain. Namoo yang sedang menempuh pendidikan
di Akademi kepolisian sedangkan Nakwon menjadi seorang aktris seperti ibunya.
Pertemuan mereka setelah 12 tahun berpisah ini menjadi awal dari cerita cinta
yang sendu antara Namoo dan Nakwon. Penasaran dengan lanjutannya? Silakan
tonton saja.
Ada sejumlah alasan mengapa drama
ini patut ditonton, terutama oleh para penyuka drama roman. Pertama, akting
para aktor dan aktrisnya yang sangat menghayati karakter yang mereka mainkan.
Jang Kiyong, Jin Kijoo dan Heo Joonho, ketiganya sama-sama belum pernah
memerankan tokoh utama di film dan drama mereka sebelumnya. Namun, dengan
totalitas yang mereka sampaikan melalui akting, penonton mampu menghayati alur
ceritanya dan mengagumi, maupun membenci karakter di drama ini. Poin plus
lainnya adalah, aktor-aktris yang memerankan tokoh ketika kecil dan dewasanya
pun berhasil meninggalkan kesan yang sama. Meski wajah para pemeran tidak terlalu mirip, namun cara
menatap, cara menangis dan cara bicara tiap karakter berhasil dibawakan dengan
sempurna sehingga kita dapat mengenali per karakternya, baik ketika muda dan dewasa.
sumber: img.kpopmap.com
Kedua, pengambilan gambar yang
apik. Patut dicontoh oleh Indonesia, Korea sukses mempromosikan keindahan alam
yang mereka miliki melalui film dan dramanya seperti pada Come and Hug Me.
Adanya bunga Sakura yang kerap menjadi latar belakang beberapa adegan antara
Nakwon dan Namoo berhasil menarik perhatian penonton. Pun adegan keduanya
menjadi terasa semakin romantis dan manis. Korea berhasil mengiklankan
keindahan musim semi mereka tanpa terasa disengaja, seperti pada drama ini.
Ketiga, ide cerita yang ‘sadis’.
Mungkin ada beberapa drama yang memang menyajikan kisah roman dengan dibumbui
thriller, namun rasanya tidak akan semenyayat dan semenyedihkan drama ini.
Perjalanan cinta murni yang selalu dipersalahkan, menjadi alasan mengapa drama
ini cukup menyayat hati.
Kunci untuk menonton drama ini:
tenang tanpa diskip sama sekali. Bagi orang yang kurang sabar seperti saya,
awal drama ini memang terasa sangat lambat. Bergerak dari masa lalu Nakwon dan
Namoo yang diperankan oleh aktor-aktris muda Ryu Hanbi dan Nam Dareum, menuju
masa awal pertemuan antara keduanya setelah 12 tahun menghabiskan kurang lebih
3-4 episode. Drama ini disunting dengan alur yang melompat-lompat, maju lalu
mundur lalu maju dan begitu seterusnya. Namun, pesona drama ini tetap tidak
terbantahkan.
Ending yang sejenis dengan drama pada umumnya menjadi hal yang sangat disayangkan. Saya bisa menebak akhir
yang seperti apa, menjadi kurang antusias memasuki episode 32 pertengahan. Gairah
menonton saya puncaknya pada episode belasan hingga dua puluhan, menipis karena
rasa ingin tahu saya sudah terpenuhi dan sesuai ekspektasi. Padahal pada
episode pertengahan, rasanya saya ikut hanyut dalam keputusasaan Nakwon dan
Namoo.
Dari 32 episode yang saya tonton,
saya berani beri 8 dari 10 untuk Come and Hug Me. Nilai-nilai dalam drama ini
mengenai media dan bahayanya, patut dipelajari dan dimaknai dengan baik. Selain
itu, Jang Kiyong berhasil menawan hati saya dengan karakter Namoo yang ia
perankan. (H)
Comments
Post a Comment